Senin, 22 Desember 2008

Kritik Jenaka ala The Simpsons

Televisi sering dianggap sebagai media yang paling berpengaruh saat ini. Hal ini disebabkan karena televisi merupakan media yang paling sering dikonsumsi oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhannya akan informasi. Oleh karena itu, munculah aneka ragam bentuk acara dalam penyampaian informasi, seperti dokumenter, berita, film, dan lain-lain. Salah satunya yaitu film kartun.
Film kartun sering dianggap sebagai tontonan anak kecil. Hal itu disebabkan oleh, karakter-karakter dalam film kartun yang biasanya cenderung lucu, aneh, dan dan sangat dekat dengan dunia khayal anak-anak. Namun, dalam perkembangannya film kartun sudah jauh berbeda dari yang dulu. Banyak dari film kartun modern lebih menonjolkan kebaikan melawan kejahatan yang dikemas melalui genre action yang lebih sering menonjolkan kekerasan, baik fisik maupun nonfisik atau kekerasan psokologi. Segmentasi film kartun pun menjadi lebih variatif, dari anak-anak sampai dewasa. Jumlah film kartun dewasa pun tidak sedikit. Film kartun dewasa ini pun mampu meraup kesuksesan yang luar biasa, seperti Beavers & Butthead, Happy Tree Friends, atau The Simpsons.
Munculnya film kartun dewasa, khususnya The Simpsons, pun menuai pro dan kontra. Film kartun The Simpsons yang memiliki karakter yang identik dengan anak kecil dikemas secara dewasa dapat mengecoh anak kecil. Namun, dalam perkembangannya serial kartun The Simpsons dapat tayang dan mendapat content dewasa.
Kekerasan dalam serial kartun The Simpsons sebenarnya bukanlah kekerasan secara fisik, mekipun dalam beberapa adegan memuat kekerasan fisik. The Simpsons lebih banyak memuat kekerasan secara psokologis. Ucapan-ucapan yang keluar dari tokoh-tokoh dalam film tersebut terdengar sangat kasar dan liar.
Jika kita cermati, kartun The Simpsons sebenarnya memiliki sisi yang menarik. Tema-tema yang disuguhkan sebenarnya memiliki pesan-pesan sosial atau bahkan kritik-kritik politik. Tidak jarang adegan-adegan dalam film tersebut mengeritik pemerintahan Amerika. Kritik-kritik tersebut dikemas secara komedi yang terkesan liar dan jenaka. Kritik yang dibungkus secara menarik inilah yang menjadi daya tarik serial kartun yang menampilkan duplikat negara Amerika Serikat (AS).
Serial kartun The Simpsons membungkus kritik-kritik sosial dan politik secara apik dan dapat mengocok perut. Hal itulah yang menjadi salah satu daya tarik dari kartun dewasa yang pernah mendapat bintang dalam Hollywood Walk of Fame. Memang sebaiknya dalam suatu acara yang menampilkan kritikan-kritikan, kritikan tersebut dibungkus secara ringan, menarik, dan jenaka, dengan begitu orang yang menjadi sasaran tidak akan merasa dirugikan dan pesan yang akan disampaikan akan menjadi lebih mudah dicerna.

Tidak ada komentar: